Dalam upaya memperkenalkan Universitas AL Washliyah (Univa) Labuhanbatu, Dr. Basyarul Ulya, S.H.M.M telah melakukan sosialisasi kepada siswa SMK AL Washliyah. Ia juga mengajak mereka untuk bergabung dan mengikuti Program peningkatan SDM mahasiswa yang diadakan oleh Univa. Salah satu program ini melibatkan kerja sama dengan universitas asing, seperti KUIS Selangor Malaysia, dua universitas di Turki, dan satu perusahaan di Makkah. Beberapa mahasiswa bahkan telah menjalankan program PPL di negara Thailand untuk meningkatkan ketrampilan kewirausahaan mereka.
Selain itu, siswa-siswi juga dapat mengambil bagian dalam Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM). Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengambil kelas di berbagai universitas di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Banyak mahasiswa telah berhasil menyelesaikan program PMM di universitas-universitas seperti di Raja Ampat, Sorong Papua, Makassar, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.
“Mahasiswa Univa Labuhanbatu akan memiliki kesempatan untuk belajar di berbagai universitas kota besar melalui Program Kampus Merdeka saat melakukan PMM,” katanya.
Menurut Kepala SMK Swasta Al Washliyah 12 Sei Rampah, Rizky, banjir telah menggenangi sekolah sejak hari Rabu dan sampai sekarang masih belum surut.
“Banjir sudah menghantui sekolah kita selama dua hari. Hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan banjir. Ini adalah pertama kalinya hal ini terjadi. Kita memutuskan untuk menghentikan aktivitas siswa untuk hari ini. Kemarin masih ada kegiatan karena air belum masuk ke dalam kelas,” seperti yang dijelaskan oleh Rizky.
Menurut Rizky, hujan deras bukan satu-satunya penyebab banjir. Pembangunan yang sedang berlangsung di sebelah sekolahnya juga mengganggu sistem drainase.
Ini bisa menyebabkan aliran air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.
Air yang menggenang setinggi 30 cm di luar lapangan dan 15 cm di dalam kelas merupakan masalah yang harus segera ditangani.
Kami berharap pemerintah dapat menormalkan sistem drainase. Sebelumnya, kami telah berdialog dengan beberapa pemilik lahan, termasuk yang berada di sebelah sini. Kami sedang mencari solusi untuk membangun parit dan gorong-gorong agar air dapat surut secara efektif.
Rizky juga menyatakan bahwa jika banjir tidak segera surut, mereka akan mencari opsi lain untuk memastikan kelangsungan proses belajar dan mengajar dapat tetap berjalan.
Mereka berencana untuk menyiapkan rumah toko (Ruko) sebagai tempat untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat memberikan solusi terkait masalah banjir yang merusak sekolah mereka.
Saya juga sudah bertemu dengan pihak Polsek Firdaus, dan bersama-sama telah melakukan musyawarah dengan pihak desa. Mereka juga terdampak oleh pembangunan yang sedang dilakukan di sebelah.
Saat Tribun Medan melihat lokasi tersebut, semuanya tampak tergenang air setinggi betis orang dewasa. Petugas sekolah bekerja keras untuk mengeringkan genangan menggunakan mesin dan metode manual.